Senin, 26 April 2010

uang kuno



Memulai koleksi uang kuno

Setiap orang mempunyai hobby yang berbeda, ada yang senang menonton film, ada yang senang memancing, ada juga yang senang mengumpulkan buku komik, dan lain sebagainya. Salah satu hobby yang cukup langka adalah mengumpulkan uang kuno, yang dalam bahasa kerennya disebut NUMISMATIK. Hobby yang satu ini termasuk unik karena kesukaran dalam memperoleh informasi maupun "barangnya" itu sendiri. Selain itu hobby jenis ini sangat menuntut kesabaran, ketelitian dan tentu keuangan yang mencukupi.


Untuk menjadi seorang kolektor yang baik, banyak sekali hal-hal yang perlu dipelajari. Pertama, seorang kolektor harus mempunyai minat dan kemauan untuk belajar. Banyak literatur dan perkumpulan yang dapat dijadikan acuan, seperti:


1. Katalog Uang Kertas Indonesia cetakan 1996, 2005 ataupun 2010
2. Katalog Uang Logam Indonesia
3. Standard Catalog of World Paper money (Krause)
4. Catalogue of paper money (Johan Mevius)
5. Catalog lelang dari berbagai balai lelang baik internasional maupun lokal
6. Majalah/literatur terbitan Asosiasi Numismatik Indonesia
7. Informasi dari internet seperti blog ini atau lain sebagainya

Dari sumber2 informasi tersebut di atas kita dapat mempelajari banyak hal tentang uang kuno seperti:

(1) Jenis atau seri, contoh: seri Sukarno 1960, seri Bunga Burung 1959, seri Pekerja 1958 dan sebagainya.
(2) Harga dari masing2 uang tersebut, yang sangat dipengaruhi oleh kualitasnya, semakin baik kualitas suatu uang tentu semakin mahal harganya, demikian juga sebaliknya. Karena itu sangatlah penting bagi para kolektor untuk mempelajari kualitas suatu uang. Terdapat istilah2 khusus tentang kualitas suatu uang, seperti Uncirculated, Extremely Fine, Very Fine, Fine, Very Good, Fair dan lain-lain.




Supaya tidak menimbulkan perbedaan pendapat tentang kualitas suatu uang kertas maka kalangan numismatik membutuhkan suatu standarisasi, yang disebut grading.

sumber dari :arifindr@gmail.com

Kamis, 08 April 2010


Gaet Museum SMB II Bisa Tiga Bahasa

Sriwijaya Post - Sabtu, 27 Maret 2010 17:16 WIB

BAGI masyarakat yang menyukai aktivitas wisata akhir pekan maka tak salah berwisata budaya dan sejarah ke museum yang ada di Kota Palembang. Banyak yang bisa dipelajari saat mengunjungi museum itu sendiri, mulai dari melhat koleksi barang antik, serta sejarah kerajaan zaman dulu kala.

Salah satu museum yang ada dikota Palembang di antaranya Museum Sultan Mahmud Badarudin Dua (SMB II). Museum ini menyimpan berbagai saksi sejarah kota Palembang. Barang-barang yang disimpan di museum itu kebanyakan berupa arca, perabotan kuno, songket, kursi, hingga alat musik yang berasal dari kota Palembang.
Pengunjung bisa melihat barang-barang bersejarah yang ditaruh di lemari kaca, maupun di tempat yang diberi pagar. Saat memasuki pintu masuk, pengunjung dapat melihat beberapa foto-foto bersejarah kebudayaan Palembang. Menuju ruangan tengah, pengunjung dapat menikmati beberapa barang-barang bersejarah sisa peninggalan kebudayaan Palembang.

Beragam koleksi yang ditemukan di kota ini maupun di daerah lain tetapi memiliki nilai historis dengan kota Palembang tersimpan dengan baik di museum SMB II. "Di sini terdapat berbagai barang bersejarah dari kota ini," kata Kasubag Tata Usaha Musium SMB II, Ali Hanafia beberapa waktu lalu.

Sistem pengelolaan di museum ini sudah tergolong modern, karena ruangan tersebut sudah dilengkapi dengan pendingin ruangan, serta petugas yang melayani pengunjung dengan profesional. Selain itu di museum yang terletak di dalam kawasan Benteng Kuto Besak terdapat ruangan audio visual sehingga pengunjung bisa menyaksikan sejarah kota Palembang melalui siaran video di ruangan itu.

"Kita berikan pelayanan yang maksimal, tujuanya agar pengunjung tidak jenuh datang ke sini," jelas Ali.

Selain itu, di museum ini meiliki pemandu yang memahami bahasa asing, mulai dari Prancis, Ingris, hingga, Cina, serta bahasa lokal Sumatera Selatan.
M Ali Qodri, sumber : http://www.sripoku.com/view/30890/gaet_museum_

Sepeda Tua Dijual Hingga Rp.10 Juta


BANDUNG, TRIBUN - Sejak awal Maret lalu, Paguyuban Sapedah Baheula (PSB) Bandoeng West-Java menggelar bursa sepeda antik atau kuno di kawasan Lapangan Lodaya, Jalan Lodaya, Kota Bandung. Namun keseriusan dengan memasang spanduk dan mulai melakukan kerjasama- kerjasama dengan pihak lain baru mulai Minggu (28/3).

"Kita mulai memajang semua sepeda antik berbarengan dengan semua pernak-pernik atau merchandise dalam bursa Sapedah Baheula ini tiap Hari Sabtu dan Minggu. Kita juga sudah mengajak komunitas lain untuk sama-sama menjadikan kawasan Lodaya ini menjadi tempat bursa barang-barang antik," tutur Doddi Iryana Memed selaku Ketua Bidang Usaha PSB Bandoeng West-Java saat ditemui di kawasan Lapangan Lodaya, Minggu (28/3).

Sepeda antik yang dijual itu kebanyakan milik anggota PSB yang sudah mulai berlebih koleksinya dengan harga yang ditawarkan mulai Rp 1 juta hingga Rp 10 juta. Merek sepeda yang dijual pun kabanyakan sepeda buatan Eropa seperti Gazelle dan Simplex.


Jumlah sepeda yang dijual setiap pekannya mencapai puluhan unit sepeda antik. Selain itu dijual pula kaos unik sapedah baheula, cangkir mug bergambar sapedah baheula, dan semua perlengkapan untuk menaiki sepeda antik.(ddh)
sumber : http://www.tribunjabar.co.id/read/artikel/18288/sepeda-tua-dijual-hingga-rp-10-juta

Upaya Mesir kembalikan artifak


Upaya Mesir kembalikan artifak
wooden sarcophagus

AS baru-baru ini mengembalikan sebuah sarcophagus atau peti jenazah farao ke Mesir

Pejabat kebudayaan dunia berkumpul untuk membahas upaya untuk mengembalikan harta karun kuno yang hilang dicuri dan menjadi barang pajangan di luar negeri.

Pertemuan ini digagas oleh Dewan Antik Tertinggi Mesir atau SCA, yang menginginkan banyak barang kuno masa farao milik mereka yang dipajang sejumlah museum negara Barat untuk dikembalikan.

SCA mengatakan forum ini akan membahas tentang "penjagaan dan pengembalian warisan budaya''.

20 negara ikut serta dalam konferensi dua hari di Kairo tersebut. Diantaranya adalah Mesir, Italia, Cina dan Peru yang semuanya menginginkan banyak artifak kuno milik mereka yang telah hilang selama berabad-abad dikembalikan.

Mesir selama ini menginginkan agar Pualam Parthenon dikembalikan oleh Museum Nasional Inggris, sementara Peru mengambil langkah hukum guna mengambil harta Inca dari Universitas Yale di Amerika Serikat.
Artifak yang dicuri

Kami akan terus berjuang untuk mendapatkan artifak kuno kembali ke Mesir

Zahi Hawass

Rencana yang diatur dalam konferensi ini termasuk menyusun daftar barang antik yang ingin dikembalikan ke negara asal.

Para peserta pertemuan juga memikirkan untuk meminta badan kebudayaan PBB Unesco mengubah sebuah konvensi pelarangan ekspor dan kepemilikan barang antik curian setelah tahun 1970 sehingga mereka bisa merebut sejumlah barang yang dicuri lebih cepat.

Dalam beberapa tahun terkahir, otoritas Mesir mengambil langkah guna mengembalikan artifak yang dicuri, salah satunya adalah upaya kepala SCA Zahi Hawass menarik perhatian dunia internasional dengan sejumlah cara.

Tahun lalu, dia menghentikan kerjasama dengan museum Louvre, sampai Perancis mau mengembalikan kumpulan pecahan dari sebuah lukisan dinding di makam kuno Mesir.

"Kami adalah negara dengan suara terkencang dalam isu ini dan sejauh ini berhasil mengembalikan sekitar 5.000 artifak,'' katanya dalam pertemuan tersebut.

"Kami ingin mengetahui bagaimana kita bisa belajar satu dengan yang lainnya, kita harus bekerja sama untuk mencapai satu daftar permintaan dan memperjuangkannya untuk mendapatkan kembali artifak tersebut''.

Dia berulangkali meminta agar batu Rosetta yang disimpan di Museum Nasional Inggris selama lebih dari 200 tahun dan sebuah artifak payudara Ratu Nefertiti berusia 3.400 tahun di Berlin dikembalikan ke Mesir.

sumber : http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2010/04/100408_egyptmeeting.shtml

Kura-kuraku Ternyata Barang Antik dari Abad 14-15


Kura-kuraku Ternyata Barang Antik dari Abad 14-15 Sudah menjadi tradisi hampir setiap tahun saya pulang mengunjungi orang tua saya di desa. Tak ketinggalan temu kangen dengan para sahabat saya serta makanan khas dari pedesaan yang sangat saya gandrungi sejak kecil.

Kira-kira lima tahun yang lalu di saat saya pulang kampung saat itu saya iseng-iseng berkunjung ke tempat jual barang-barang loakan.

Di pedagang pinggir jalan tersebut ditawarkan berbagai macam barang. Ada sebuah kura-kura keramik (panjang: 10 cm, lebar 6 cm) dengan punggung bolong dengan warna biru putih yang sangat menarik perhatian saya. Akhirnya saya berhasil mendapatkan kura-kura keramik seharga Rp. 25,000.- Menurut hemat saya waktu itu harganya cukup mahal untuk barang bekas dan berukuran cukup kecil.

Di saat saya kembali ke Jakarta, tidak lupa kura-kura tersebut saya bawa serta. Setibanya di rumah, saya satukan dengan koleksi kura-kura pajangan saya lainnya yang jumlahnya kurang lebih ada sekitar 100 buah.

Kurang lebih setahun yang lalu, sahabat saya yang cukup mengerti dengan keramik antik berkunjung ke rumah saya dan tercengang melihat kura-kura tersebut.

Dia mengambilnya keluar dari lemari pajangan dan memperhatikan dengan seksama kura-kura keramik yg saya beli dari pasar loak. Dia bertanya dimana saya membeli kura-kura tsb? Berapa harganya? Saya balik bertanya memangnya kenapa? Sahabat saya menjawab bahwa kura-kura saya adalah keramik antik dari Vietnam yang dikenal dgn sebutan ANAMESE dan diperkirakan dari abad 14-15 serta termasuk barang langka dan bernilai.

Teman saya banyak memiliki koleksi keramik Anamese berupa piring, bebek, ceret dan sebagainya. Tidak ketinggalan keramik lainnya dari dinasty Ching, Ming, Yuan, Song, Five Dinasty maupun Tang tapi dia tidak pernah melihat bentuk kura-kura yang berasal dari Anamese ware. Simbol kura-kura dipakai oleh Bangsa China sebagai bentuk panjang umur. Kura-kura saya dipergunakan sebagai tempat tinta (bak tinta).

Dia menyarankan saya untuk menyimpannya dengan baik jangan sampai pecah ataupun rusak. Keramik antik apapun kalau rusak akan menyebabkan nilainya turun drastis. Saya menjadi terharu dan sangat berbahagia karena diantara koleksi kura-kura saya, ternyata ada satu yang merupakan benda antik.

sumber : http://www.wikimu.com

barang antik